Bagnaia: Jangan Membandingkanku dengan Casey Stoner!

Bagnaia Pembalap Ducati Francesco Bagnaia tetap mendapat kritik meski berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2022. Bagnaia menolak untuk dibandingkan dengan pendahulunya, Casey Stoner. Pebalap Italia ini melakukan kebangkitan yang mengesankan dengan mengejar defisit 91 poin dari Fabio Quartararo sebelum akhirnya memenangkan gelar juara. Bagnaia menjadi pembalap Ducati pertama yang menjadi juara dunia sejak Casey Stoner pada tahun 2007.

Namun, performa Bagnaia ini tidak memuaskan bagi sebagian orang. Bagnaia menyelesaikan musim dengan keunggulan 17 poin dari Quartararo setelah memenangkan tujuh dari 20 balapan dan naik podium sebanyak 10 kali. Belum lagi Bagnaia dituduh mendapatkan “bantuan” melalui perintah tim menjelang akhir kejuaraan.

Bagnaia MotoGP pada tahun 2000

Sementara itu, Casey Stoner menunjukkan penampilan yang spektakuler saat menjadi juara dunia MotoGP pada tahun 2007. Mantan pembalap asal Australia ini memenangkan 10 dari 18 balapan dengan total naik podium sebanyak 14 kali, dan menjadi juara saat pembalap-pembalap legendaris seperti Valentino Rossi dan Dani Pedrosa berada dalam performa yang baik.

Oleh karena itu, banyak yang menganggap bahwa Bagnaia masih kalah jika dibandingkan dengan Stoner ketika mengendarai Desmosedici. Namun, Bagnaia memilih untuk tidak memperdulikan kritik-kritik tersebut. “Tidak masalah apakah itu di Italia atau Spanyol, saya rasa orang-orang terlalu terikat pada masa lalu dan membuat kesalahan dengan membandingkan pembalap-pembalap dari masa lalu dengan masa kini,” kata Bagnaia kepada Speedweek. “Anda tidak bisa membandingkanku dengan Casey Stoner, yang telah memenangkan gelar juara dunia pada tahun 2007 bersama Ducati. Jika Anda berbicara dengan para pemuda yang baru saja mulai mengikuti balap, saya yakin mereka akan menyukai apa yang saya lakukan.”

Casey Stoner menunjukkan penampilan

“Namun, jika Anda berbicara dengan seseorang yang telah mengikuti seluruh era dari Valentino, Casey, Dani [Pedrosa], [Jorge] Lorenzo, dan [Marc] Marquez, mereka akan mengatakan bahwa Casey itu lebih baik,” tegas Bagnaia.

Sementara itu, Casey Stoner menunjukkan penampilan yang spektakuler saat menjadi juara dunia MotoGP pada tahun 2007. Ia memenangkan 10 balapan dari total 18 balapan dan naik podium sebanyak 14 kali. Prestasi Stoner ini membuat banyak orang menganggap bahwa Bagn aia masih kalah dibandingkan dengan Stoner saat mengendarai motor Desmosedici.

Bagnaia tidak peduli dengan kritik

Namun, Bagn aia tidak peduli dengan kritik-kritik tersebut. Ia berpendapat bahwa orang-orang terlalu terpaku pada masa lalu dan membuat kesalahan dengan membandingkan pembalap dari masa lalu dengan masa kini. Bagn aia juga percaya bahwa para penggemar balap yang baru akan menghargai apa yang telah dia capai. Baginya, penting untuk tidak membandingkannya dengan Casey Stoner karena Stoner telah menjadi juara dunia dengan Ducati pada tahun 2007.

mengikuti era balap MotoGP

Bagn aia menyadari bahwa orang yang telah mengikuti era balap MotoGP sejak Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez mungkin akan berpendapat bahwa Casey Stoner lebih baik. Ia mengakui bahwa perbandingan dengan pembalap-pembalap legendaris adalah hal yang sulit dan lebih baik untuk tidak terjebak dalam perdebatan tersebut.